Pendapat kita tentang PD3I?
Menurut Kami adalah salah satu program Nasional yang indikator keberhasilannya tergantung dari kabupaten/kota untuk menggerahkan desa-desanya agar dapat mencapai UCI (Universal Child Immunization) yaitu cakupan imunisasi harus mencapai diatas 80% dari seluruh sasaran populasinya.Selain itu dengan juga Penyakit yang dapat di cegah tersebut adalah TBC, Tetanus, Diptheri, Pertusis, Polio, Campak dan Hepatitis B. Penyakit ini disamping dapat menimbulkan kematian, kesakitan juga kecatatan, bahkan apabila tidak ditangani secara maksimal dapat menular dan mengakibat kejadian luar biasa (KLB). Salah satunya upaya pencegahan yang menyeluruh hanya dengan pemberian imunisasi
Imunisasi suatu upaya preventif yang paling ampuh dalam pencegahan penyakit menular yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). Dengan memberikan imunisasi akan membangun kekebalan tubuh sehingga memberikan perlindungan terhadap berbagai penyakit menular. Untuk pencegahan penyakit menular pada bayi dan balita, berikanlah imunisasi lengkap karena dalam waktu 4 – 6 minggu setelah imunisasi akan timbul antibodi spesifik yang efektif mencegah penularan penyakit. Para bayi dan balita yang telah diberikan imunisasi memiliki perlindungan tidak mudah tertular dan menularkan penyakit pada bayi dan balita lain. Hal ini mampu mencegah terjadi wabah dan kematian yang disebabkan oleh penyakit menular.tetapi Sebagian kecil masyarakat di Indonesia masih memiliki persepsi yang berbeda-beda dalam memahami pentingnya imunisasi. Beberapa masyarakat yang memiliki persepsi berbeda merasakan kekhawatiran jika anaknya akan mengalami sakit jika diberikan imunisasi. Persepsi tersebut dijelaskan bahwa vaksin yang diberikan telah melalui suatu penelitian sangat panjang sekitar 15 tahun, mulai dari tahapan pembuatan seed vaksin (bibit vaksin) sampai vaksin dapat digunakan. Keamanan vaksin memiliki kualitas yang sangat baik, karena proses pembuatan dilakukan secara bertahap dengan proses yang sangat rumit mulai dari kegiatan uji klinik yang sangat ketat, uji di laboratorium, animal testing, dan pengujian tingkat keamanan terhadap manusia. Proses uji coba ini dikenal dengan uji klinik phase satu, dua dan tiga. Jika proses tersebut telah selesai, kemudian izin edar dari Badan POM telah keluar barulah vaksin bisa dipergunakan.
Jadi menurut kami PD3I adalah cara yang akurat untuk membebaskan anak balita indonesia dari ancaman penyakit-penyakit yang disebabkan oleh kurangnya berfungsi system imun atau system kekebalan tubuh terhadap penyakit tersebut.
Solusi yang harus diterapkan oleh sarjana kesehatan masyarakat tentang PD3I?
Kesehatan merupakan salah satu unsur kesejahteraan bagi masyarakat melalui pembangunan kesehatan dengan perencanaan terpadu. Pembangunan kesehatan di Indonesia memiliki beban ganda (double burden), dimana penyakit menular masih masalah karena tidak mengenal batas wilayah administrasi sehingga tidaklah mudah untuk memberantasnya. Dengan tersedianya vaksin mampu mencegah penyakit menular sebagai salah satu tindakan pencegahan yang efektif dan efisien.
Pemberian vaksin melalui program imunisasi merupakan salah satu strategi pembangunan kesehatan nasional dalam rangka mewujudkan Indonesia sehat. Program imunisasi mengacu kepada konsep Paradigma Sehat, dimana prioritas utama dalam pembangunan kesehatan yaitu upaya pelayanan peningkatan kesehatan (promotif) dan pencegahan penyakit (preventif) secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan.
Menurut Undang-Undang Nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan bahwa program imunisasi sebagai salah satu upaya pemberantasan penyakit menular. Upaya imunisasi telah diselenggarakan di Indonesia sejak tahun 1956. Upaya ini merupakan upaya kesehatan yang terbukti paling cost effective. Mulai tahun 1977, upaya imunisasi dikembangkan menjadi Program Pengembangan Imunisasi dalam rangka pencegahan penularan terhadap Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I), yaitu tuberculosis, difteri, pertusis, campak, polio, tetanus dan hepatitis B.
No comments:
Post a Comment