Monday, January 21, 2019

Kunci Gitar Sumpeng Kemang Lagu Sumbawa (Lonto Engal)

Sumpeng Kemang (Lonto Engal)

Sumpeng Kemang (Lonto Engal) 

Cipt. Epun Gera
Voc. Ewie Losonk | Album: Losonk

Intro : E 

Kompal mo niat ku ko sia
E D A
Ate keal leng panyadu
E D A B
Nomonda dengan tu baning
F#m B E
Kaling sasopo jangi ke…e untung
A E  C  E

Lamin rasate sumpeng kemang ta
E D A
Satingi mo kekan leng ate
E D A B
Sakantap kanto no guger
F#m B E 
No si urung untung ko sia
A E C B

Intro: E A 2x
C B


Reff:
Ku menong lawas kaka ee.. 
G    D    ( A B C) 
Rapang kugita parana
G      A
Mengas mara bulan les
D  B  A

Kasenar caya bulan les
G   D  ( D E F) 
Tangko leng mega bagentan
C   A
Bintang baliuk no caya …2x
D B A
D E

Yg di dalam kurung pakai kunci bas yak trus petik nya harus cepat... (Terima kasih ) 

Kunci Gitar Den Guger ( Yayan) Lagu Sumbawa

Den Guger

Voc. Yayan
Cipt. Yayan | Album. Lala Saudi
Intro D G A 

O.. nanta luset mo kemang ku tanam
D    G   D
Jolo bewe sawer mampes
Em  G 
Den kuning tendri ko tana
Nuntang pusuk sangka puen
A    D


We jangi kemang bilin no puen
D     G    D
Susah diri nonda ai
Em  G
seli kokayu puen len
D
Tari untung pili pang
A     D

Ka dana balong kutanam
G
Pangarap untung baketong
D  A  D
Rosa dadi nangis ate
C  A
Men kuangan ka masa nan
A   D

Palangan jangi katelas
G
Pabau nonda kuasa
D  A  D
Tu boat bae si kita
C   A

Satendu jangi pang nene
A  D

Intro II : D G
         E G D E D


Tuesday, January 8, 2019

Festival Pesona Tambora (FPT) 2018 : Festival Seni Budaya Dompu dan Mengenang Gunung Tambora

Pada tanggal 12 April 1815, tepatnya 202 tahun yang lalu, gunung berapi Tambora di pulau terpencil Sumbawa meletus sangat dahsyat sehingga awan abu tebal dibawa ke seluruh dunia, Eropa mengalami satu tahun tanpa musim panas. Di pulau Sumbawa sendiri sebuah kesultanan sampai pada akhir tragisnya yang benar-benar terkubur dalam lapisan abu. Sisa-sisa orang dan rumah yang diawetkan kemudian ditemukan dalam kondisi yang sama seperti yang ditemukan di Pompeii. Saat ini, ilmuwan mengakui letusan Tambora sebagai yang paling kuat dalam sejarah letusan gunung berapi.
Untuk memperingati peristiwa dramatis ini serta sekaligus memperingati hari jadi Kabupaten Dompu, Sumbawa tahun ini akan kembali menggelar acara Festival Pesona Tambora (FPT) 2018 pada tanggal 9 - 11 April 2018, dipusatkan di Kabupaten Dompu, Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Selain untuk memperingati hari jadi Kabupaten Dompu dan peristiwa letusan Gunung Tambora, Festival Pesona Tambora (FPT) 2018 juga dimaksudkan untuk mempromosikan Pariwisata Kabupaten Dompu  sehingga kedepannya semakin banyak wisatawan yang akan berkunjung ke Kabupaten Dompu.
Acara Festival Pesona Tambora 2018 akan diisi dengan atraksi paralayang, seni budaya rakyat, dan Barapan Kebo. Sehari berselang, pelepasan peserta Tambora Challenge 320 K, Barapan Ayam, dan Kuliner disajikan di Sumbawa Barat. Serta, workshop koreografi di Istana Asi Mbojo, Kota Bima.
Selain kegiatan pentas seni dan budaya, dalam Festival Pesona Tambora 2018 diadakan juga trail adventure, sepeda gunung, memancing, paramotor dan kegiatan lainnya. Seperti tahun sebelumnyaya, kegiatan ini juga menghadirkan pengembangan ekonomi kreatif, penghijauan hutan kawasan Gunung Tambora, pameran produk unggulan seperti kopi tambora, pasar rakyat, dan pesta kuliner khas daerah.
Terletak di dekat ujung utara pulau Sumbawa di Provinsi Nusa Tenggara Barat, (Sumbawa terletak di antara pulau Lombok dan Flores), Gunung Tambora diketahui dunia sebagai tempat terjadinya letusan gunung berapi terbesar dan paling mematikan sejarah. Seperti gunung prasejarah Toba di Sumatera Utara, Gunung Tambora juga merupakan salah satu gunung berapi super dunia. Namun, jika mega letusan Gunung Toba - yang terjadi di masa lalu geologi - meninggalkan bekas jejaknya di Danau Toba yang masif, Gunung Tambora, sebaliknya, masih sangat aktif, sebagaimana saat ini berdiri pada ketinggian 2.751 meter.
Jika mega-letusan Gunung Toba diyakini telah menjerumuskan bumi ke dalam musim dingin vulkanik selama 6 sampai 10 tahun, dan ledakan Gunung Krakatau pada tahun 1883 menghasilkan suara paling keras yang pernah terdengar di dunia dalam sejarah modern, Letusan gunung berapi Gunung Tambora yang super dahsyat juga menciptakan bencana global pada waktu itu, setelah letusannya tahun sebelumnya, tahun 1816 selamanya diingat di Eropa dan Amerika sebagai "Tahun Tanpa Musim Panas", yang mengakibatkan kelaparan terburuk abad ke-19.
Letusannya yang dahsyat pada bulan April 1815 meninggalkan area seluas 7 Km yang mengesankan dengan kaldera berukuran 6.2 km yang berisi danau berwarna dua dengan kedalaman mencapai 800 meter. Kaldera ini juga dianggap sebagai kaldera terbesar di Indonesia.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Barat, Lalu Faozal mengatakan bahwa acara tersebut ditargetkan bisa menarik setidaknya 15.000 wisatawan domestik dan internasional.
Ada penerbangan reguler dengan Wings Air dan Garuda dari Jakarta dan Bali ke Bandara Bima di Sumbawa.

Main Jaran, Olahraga Tradisional Masyarakat Sumbawa

Asal Usul
Main Jaran adalah sebuah permainan tradisional yang ditumbuhkembangkan oleh masyarakat di sekitar Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Sesuai dengan namanya, yaitu “jaran” atau dalam bahasa Indonesia berarti “kuda”, dalam permainan ini para pesertanya akan beradu ketangkasan mengendalikan kuda-kuda mereka dalam sebuah arena pacuan.

Permainan jaran konon sudah ada di daerah Sumbawa sejak zaman Kolonial Belanda. Waktu itu arena permainan masih dilakukan di tanah lapang biasa dan bukan merupakan arena khusus. Pesertanya pun dapat siapa saja asalkan mempunyai kuda yang siap untuk diadu kecepatannya. Adapun atribut yang digunakan baik oleh kuda maupun jokinya masihlah sangat sederhana serta belum memperhatikan faktor keamanan dan keselamatan.

Namun, seiring dengan perkembangan zaman, main jaran ikut pula mengalami perubahan. Permainan sudah bergeser dari permainan untuk sekadar bermain menjadi permainan bertanding. Konsekuensinya, tentu saja permainan semakin kompleks dengan ditambahnya aturan-aturan tertentu bagi kuda pacuan maupun jokinya. Hal ini membuat main jaran akhirnya menjadi suatu ajang untuk menunjukkan prestasi dan gengsi yang sekaligus memberikan nilai ekonomis karena kuda-kuda yang menjadi pemenang harga jualnya melambung tinggi, bahkan bisa mencapai ratusan juta rupiah.

Peralatan Permainan
Peralatan yang digunakan dalam permainan ini dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu peralatan yang dikenakan oleh joki dan kuda pacuannya. Peralatan dan perlengkapan yang digunakan oleh seorang joki diantaranya adalah: (1) helm pelindung kepala; (2) kaos atau baju lengan panjang dan celana panjang; (3) ketopong atau sarung kepala sebelum mengenakan helm; (4) Baju ban atau rompi dengan bagian punggung diberi nomor; dan (5) cambuk rotan.

Sedangkan peralatan dan perlengkapan yang dikenakan pada kuda pacuan adalah: (1) jombe atau benang wol yang ditempeli berbagai macam pernak-pernik dan dipasangkan pada muka dan leher kuda; (2) tali kancing yang dipasangkan pada bagian mulut kuda sebagai alat pengendali kuda; (3) kili atau kawat yang dibentuk sedemikian rupa hingga menyerupai angka delapan. Kili digunakan sebagai sambungan antara rantai dengan tali pengendali (tali kancing); dan (4) lapek atau pelana yang terbuat dari alang-alang dan atau daun pisang kering dan diletakkan pada bagian punggung kuda.

Aturan Permainan
Aturan dalam permainan jaran menggunakan sistem guger (gugur). Dalam aturan ini, peserta yang kuda pacuannya kalah tidak boleh mengikuti pertandingan selanjutnya, sementara para pemenangnya akan bertanding lagi hingga memunculkan satu pemenang saja yang berhak menyandang juara di babak final.

Selain peraturan yang mengatur proses balapan antarkuda, ada pula peraturan yang mengklasifikasikan kuda-kuda pacuan dalam kelas-kelas tertentu berdasarkan kondisi fisik serta “skil” yang dimilikinya. Klasifikasi tersebut diantaranya adalah: (1) Kelas Teka Saru bagi kuda-kuda pemula yang baru pertama kali mengikuti perlombaan; (2) Kelas Teka Pas bagi kuda yang telah mengikuti perlombaan sebanyak 2-3 kali; (3) Kelas Teka A bagi kuda berpengalaman dengan tinggi badan antara 117-120 centimeter; (4) Kelas Teka B bagi kuda berpengalaman dengan tinggi badan minimal 121 centimeter; (5) Kelas OA bagi kuda berpengalaman dengan tinggi badan 126 centimeter yang giginya telah tanggal (nyepo) sebanyak 4 buah; (6) Kelas OB bagi kuda berpengalaman dengan tinggi badan antara 127-129 centimeter; (7) Kelas Harapan bagi kuda telah nyepo dan berpengalaman dengan tinggi badan minimal 129 centimeter; (8) Kelas Tunas bagi kuda berpengalaman dengan tinggi badan minimal 129 centimeter dan gigi tarinya telah tumbuh; dan (9) Kelas Dewasa.

Jalannya Permainan
Main Jaran diawali dengan pendaftaran peserta sekaligus mengambil nomor ban atau nomor urut peserta sesuai dengan kotak pelepasan. Bila telah mendapatkan nomor ban, para joki segera menggiring kudanya menuju ke arah juri yang akan memeriksa kondisi kuda pacuan berikut jokinya. Tujuannya adalah untuk menyeleksi peserta (kuda pacuan) agar berlomba sesuai dengan kelasnya. Selain itu, pemeriksaan juga dilakukan untuk menjaga agar tidak terjadi kecurangan selama permainan berlangsung.

Setelah lolos dari seleksi juri, para joki akan menggiring lagi kuda masing-masing menuju kotak pelepasan sesuai dengan nomor ban yang diterima pada saat pendaftaran. Bila peserta telah berada dalam posisinya masing-masing, juri garis segera membunyikan peluitnya sebagai tanda perlombaan dimulai. Para peserta pun langsung memacu tunggangannya menuju garis finis. Sesuai dengan sistem yang berlaku, bagi peserta yang kalah tidak diperbolehkan lagi mengikuti pertandingan berikutnya. Sementara bagi peserta yang menang akan bertanding lagi dengan pemenang lainnya. Begitu seterusnya hingga babak final untuk menentukan juaranya.

Nilai Budaya
Main jaran, sebagai suatu permainan yang tumbuh dan berkembang di kalangan masyarakat Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, jika dicermati mengandung nilai-nilai yang pada gilirannya dapat dijadikan acuan dalam kehidupan sehari-hari. Nilai-nilai itu adalah kerja keras dan sportivitas. Nilai kerja keras tercermin dari semangat para pemain (joki) yang berusaha sekuat tenaga memacu kuda pacuannya agar dapat memenangkan permainan. Kerja keras juga terlihat pada proses pelatihan kuda pacuan. Tanpa kerja keras mustahil dapat membuat seekor kuda biasa menjadi kuda pacu yang tangkas, gesit, dan cepat dalam berlari. Dan, nilai sportivitas tercermin dari sikap para pemain yang tidak berbuat curang selama permainan berlangsung serta mau mengakui kekalahan. (ali gufron)

Foto: http://olahraga.plasa.msn.com/umum/main-jaran-olahraga-tradisional-sumbawa
Sumber:
“Main Jaran (Sumbawa Traditional Horse Racing)”. http://www.facebook.com/media/set/?set=a.306570522713669.64340.128729580497765&type=3. Diakses 20 April 2013.

“’Main Jaran’, Olahraga Tradisional Sumbawa”. http://olahraga.plasa.msn.com/umum/main-jaran-olahraga-tradisional-sumbawa. Diakses 21 April 2013.

“Maen Jaran”. http://www.sumbawakab.go.id/index_static.html?id=151. Diakses 21 April 2013.

Kunci Gitar Lagu Sumbawa Yayan - Pamendi Ate

Ku tari jangi pang kau C F Pamendi ate mu Dm  G Pangarap ku belo ke andi F Dm Kurang apa po aku ta G C Jina kalanye leng jangi F C...